Memang tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan era digital memberikan pengaruh yang cukup besar, karena segala sesuatu bisa menjadi lebih praktis.

Mengutip laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, peran pemuda Indonesia sebetulnya memberikan pengaruh besar dalam perkembangan era digital.

Hal itu dilihat dari banyaknya ide kreatif yang diberikan oleh anak muda untuk menciptakan sebuah inovasi baru. Maka tidak heran apabila ada begitu banyak perusahaan yang dipimpin oleh anak muda atau generasi milenial.

Salah satu contoh era digital yang kini berkembang di perusahaan adalah aplikasi GoJek atau Grab yang bisa memudahkan para penggunanya, baik dalam hal transportasi atau kuliner.

Tidak hanya aplikasi transportasi, seperti GoJek atau Grab, ada pun perusahaan lainnya yang bekerja sama antara teknologi dan juga bisnis, seperti e-commerce, Shopee, Lazada, Tokopedia, dan lain sebagainya.

Bertahan di era digital memerlukan adaptasi dan penerapan strategi bisnis yang efektif. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu perusahaan bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis digital:

1. Transformasi Digital:

Lakukan transformasi digital secara menyeluruh, termasuk penggunaan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

2. Inovasi Produk dan Layanan:

Teruslah mengembangkan produk dan layanan baru atau meningkatkan yang sudah ada untuk tetap relevan di pasar digital yang cepat berubah.

3. Pemahaman Pelanggan:

Manfaatkan data pelanggan untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka. Personalisasi pengalaman pelanggan dapat meningkatkan loyalitas dan kepuasan.

4. Pemasaran Digital:

Fokus pada pemasaran digital, termasuk pemanfaatan media sosial, konten online, dan iklan berbasis data untuk mencapai audiens target dengan lebih efektif.

5. E-commerce dan Omnichannel:

Jika memungkinkan, perluas atau bangun kehadiran e-commerce dan terapkan strategi omnichannel untuk memberikan pengalaman belanja yang terintegrasi antara toko fisik dan online.

6. Keamanan Cyber:

Lindungi data pelanggan dan bisnis dari ancaman keamanan cyber dengan mengimplementasikan langkah-langkah keamanan yang kuat.

7. Kemitraan Strategis:

Bentuk kemitraan strategis dengan perusahaan lain, termasuk startup dan perusahaan teknologi, untuk memperkuat kemampuan dan akses ke inovasi.

8. Fokus pada Kualitas dan Kecepatan:

Prioritaskan kualitas produk atau layanan dan respons cepat terhadap perubahan pasar atau pelanggan.

9. Analisis Big Data:

Manfaatkan analisis big data untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang tren pasar, perilaku pelanggan, dan potensi peluang bisnis.

10. Kultur Inovasi:

Bangun budaya perusahaan yang mendorong inovasi dan adaptasi, di mana ide-ide baru dihargai dan diimplementasikan dengan cepat.

11. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan:

Pastikan karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk beroperasi di lingkungan digital dengan memberikan pelatihan dan pengembangan yang relevan.

12. Responsif terhadap Umpan Balik:

Berkomunikasi secara terbuka dengan pelanggan dan terima umpan balik dengan baik. Gunakan umpan balik tersebut untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian.

13. Fleksibilitas dan Ketanggapan:

Bersikap fleksibel dan responsif terhadap perubahan pasar atau kondisi ekonomi. Lakukan penyesuaian dengan cepat jika diperlukan.

14. Pengelolaan Risiko:

Identifikasi dan kelola risiko dengan baik, termasuk risiko terkait keamanan, keuangan, dan operasional.

Dengan mengimplementasikan kombinasi strategi di atas, perusahaan dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan kemampuan mereka untuk bertahan dan tumbuh di era digital.