Dalam menghadapi persaingan dunia kerja, dibutuhkan banyak faktor yang mendukung agar kita mendapatkan kesuksesan. Dan tentunya kita membutuhkan juga skill. Karena memang fakta membuktikan bahwa untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja, tentunya kita harus memiliki skill. Secara umum skill dibedakan menjadi 2, soft skill dan hard skill. Soft skill dan hard skill adalah dua konsep yang berbeda dalam dunia keahlian dan perkembangan personal. Berikut adalah penjelasan tentang kedua skill tersebut :
Hard Skill
Hard skill mengacu pada keterampilan konkret dan terukur yang dapat dipelajari, diajarkan, dan diukur secara objektif. Keterampilan ini cenderung berkaitan dengan pengetahuan teknis, penguasaan alat atau teknologi tertentu, dan keterampilan yang dapat diukur dengan angka atau hasil konkret. Contoh hard skill meliputi penguasaan bahasa pemrograman, mengoperasikan mesin tertentu, melakukan analisis data, keahlian matematika, dan lain sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa hard skill dapat diraih atau didapatkan jalur pendidikan atau kursus melalui sertifikasi atau ujian tertentu.
-
Kemampuan di bidang Komputer
-
Kemampuan di bidang Marketing dan Sales
-
Kemampuan di bidang Bahasa
Soft Skill
Sedangkan Soft skill merujuk pada keterampilan yang lebih berhubungan dengan aspek sosial, emosional, dan interpersonal. Keterampilan ini lebih sulit diukur secara kuantitatif dan seringkali bersifat subjektif. Mereka membantu individu dalam berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan orang lain secara efektif. Contoh soft skill meliputi kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, kepemimpinan, empati, kreativitas, adaptabilitas, dan sejenisnya. Soft skill tidak selalu dapat diukur melalui tes atau ujian, tetapi mereka sangat penting dalam menciptakan hubungan yang sehat dan sukses di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kreatif dan Inovatif
-
Komunikasi
-
Manajemen Waktu
-
Work Team Ability
Dalam berkarier di dunia kerja, tentunya baik hard skill maupun soft skill sama-sama penting. Hard skill biasanya diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas teknis tertentu, sementara soft skill membantu individu tersebut dalam beradaptasi dengan perubahan, bekerja dalam tim, memecahkan masalah, dan berkomunikasi secara efektif. Maka keseimbangan antara keduanya akan dapat membantu seseorang menjadi profesional yang kompeten dan memiliki hubungan antarpribadi yang kuat.